Tanya Jawab Beasiswa Kuliah S1 Maroko

Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) setiap tahun rutin mengirimkan delegasinya ke negara-negara Timur Tengah untuk mendapatkan beasiswa pendidikan. Beberapa Universitas Negeri Islam di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi dipersiapkan sebagai lokasi untuk menjaring dan menyeleksi calon penerima beasiswa. Ada empat negara tujuan yang bisa dipilih oleh calon penerima beasiswa, yakni Mesir, Maroko, Sudan dan Lebanon. Pada kesempatan kali ini, Maroko Mizyan akan merangkum hal-hal yang sering ditanyakan oleh para peserta terkait beasiswa kuliah S1 khusus Maroko jalur Kemenag.

 

Pendaftaran

1.    Usia ijazah saya satu tahun lebih dua bulan, apakah boleh ikut mendaftar?

Tetap boleh. Yang dimaksud dalam persyaratan tentang keharusan usia ijazah tidak boleh lebih dari satu tahun adalah tidak mencapai tahun ke dua sejak kelulusan. Jadi misalkan Antum lulusan tahun 2018, maka bisa dipakai untuk mendaftar pada seleksi edisi 2018 dan 2019, bukan 2020 ke atas. karena pada 2020 itu usia ijazah berarti sudah dua tahun, sesangkan tahun 2019 masih dianggap satu tahun.

2.    Ijazah saya yang berusia tidak lebih dari satu tahun adalah ijazah Ma’had ‘Aly,

apakah boleh digunakan untuk mendaftar?

Tidak boleh. Ijazah yang dipakai harus ijazah MA, SMA, SMK, Kejar Paket C, Pesantren Mu’adalah atau yang sederajat. Adapun ijazah Ma’had ‘Aly maka statusnya setara dengan ijazah Program Sarjana (S1).

3.    Saya ingin sekali kuliah di Maroko, namun ijazah saya sudah expired. Mohon solusi dan jalan keluarnya!

Bisa melalui jalur PBNU. Dan dalam hal ini maka Antum harus menghubungi atau mendatangi kantor PBNU pusat secara langsung, karena PBNU tidak membuka pendaftaran secara online. Atau alternati lain, jika Antum sudah terlanjur kuliah di Indonesia, maka selesaikan dulu kuliahnya baru kemudian meneruskan kuliah di Maroko Program Pasca Sarjana (S2). Karena daftar S2 tidak mensyaratkan usia ijazah.

4.    Saya baru lulusan tahun ini dan ijazah saya belum keluar. Bagaimana saya mendafftar?

Jika ijazah belum keluar, maka harus menyertakan surat keterangan LULUS dari sekolah sebagai ganti dari ijazah.

5.    Bolehkah saya kuliah di Maroko dengan tanpa jalur biasiswa, dan bagaimana caranya?

Perlu diketahui sebelumnya bahwa kuliah di Maroko tidak boleh ditempuh melalui jalur mandiri, jadi harus masuk melalui jalur beasiswa yang salah satunya berasal dari Kemenag.

6.    Saya sudah terlanjur dartar di negara tujuan lain. Apakah sudah tidak bisa lagi daftar ke Maroko jika saya berubah fikiran?

Masih bisa. Silakah daftar ulang dengan alamat email dan nomor telpon yang berbeda.

Kuota Beasiswa

7.    Berapakah kuota beasiswa S1 yang diberikan oleh Kemenag?

Kemenag hanya memberikan 15 kuota yang diambil dari nilai tertinggi hasil seleksi. Selain itu kemanag juga menyiapkan 5 peserta cadangan untuk mengisi slot 15 yang bisa jadi berhalangan untuk berangkat.

Ujian Seleksi

8.    Meliputi apa sajakah ujian seleksinya nanti?

Ujian seleksi menggunakan Bahasa Arab secara penuh, terdiri dari ujian tulisan (tahriri) dan lisan (syafawi). Ujian tulisan meliputi melanjutkan potongan ayat (kebanyakan dari juz 1, 2 dan 30), pemahaman teks, tata bahasa (gramatikal), insya’ (mengarang tulisan dengan tema yang telah ditentukan), serta pengetahua Agama Islam. Sedangkan ujian lisan meliputi percakapan, terjemahan dan pemahaman teks, serta hafalan al Qur’an minimal 3 juz.

9.    Saya hafal tiga juz tapi dari belakang. Apakah boleh?

Boleh, yang penting totalnya tiga juz. Namun alangkah baiknya jika hafalannya adalah dua juz awal dan juz 30 (1, 2, dan 30), karena beberapa soal tulisan menyinggung juz-juz ini.

10. Apakah tim penguji berasal dari Timur Tengah langsung?

Tidak. Tim penguji adalah orang Indonesia sendiri yang merupakan lulusan Timur Tengah.

Beasiswa yang Didapat

11.  Setelah saya lolos ke Maroko, beasiswa apa sajakah yang akan saya terima?

Beasiswa hanya meliputi gratis biaya pendidikan dan uang sebesar 1500 MAD (Dirham Maroko) yang diberikan setiap dua bulan sekali. Jadi biaya asrama, sewa rumah, konsumsi dan biaya hidup lainnya menjadi tanggungan pribadi.

12. Bagaimana dengan uang tiket dari Jakarta ke Maroko, apakah akan diganti?

Mengacu pada jawaban pertanyaan di atas, maka beasiswa tidak mencakup pada biaya tiket pesawat PP.

Perkuliahan

13. Jika diterima di Mesir kita akan masuk di Universitas al Azhar Kairo, lantas bagaimana jika diterima di Maroko?

Berbeda dengan Mesir, Maroko akan menempatkan delegasi Indonesia dari Kemenag di beberapa kampus naungan Ta’lim ‘Aly yang berbeda, di antaranya Universitas Sidi Mohamed Fez, Universitas Cadi Ayyad Marrakech, Universitas Mohamed V Rabat, Universitas Hasan ll Casablanca dan lain-lain. Calon mahasiswa diberikan pilihan untuk menentukan kampus mana yang Ia pilih, namun ketetapan terakhir tetap berada di tangan Kemenag. Ketersediaan universitas berbeda-beda tiap tahunnya. Pada edisi 2016, hanya Universitas di Fez dan Marrakech. Sedangkan pada edisi 2017 bertambah ke universitas di Rabat. Adapun pada edisi-edisi sebelumnya, mahasiswa Indonesia ditempatkan di universitas kota lain, seperti Kota Oujda, Kenitra dan Meknez.

Baca juga 5 Perbedaan Ta'lim 'Aly dan Ta'lim 'Atiq

14. Bagaimana jika saya memilih untuk kuliah di Universitas Qurawiyyin atau Universitas Dar al Hadits?

Tidak bisa. Karena dua universitas tersebut tidak termasuk dalam naungan Ta’ilm ‘Aly.

15. Jurusan apa sajakah yang tersedia di Maroko?

Untuk program sarjana (S1), jurusan yang bisa diambil oleh delegasi Indonesia adalah Dirosat Islamiyyah, Sastra Arab dan Syariah. Adapun jurusan lain atau jurusan umum tidak tersedia.

Demikianlah tanya jawab beasiswa S1 Maroko jalur kemenag. Artikel ini akan terus diperbarui jika ada hal-hal yang perlu ditambahi. Jika ada hal yang perlu ditanyakan silakan sampaikan di kolom komentar. Dan jangan lupa untuk selalu cermat dan teliti terhadap informasi yang tersedia sebelum mengajukan pertanyaan.

Baca informasi penting dan menarik lainnya melalui jelajah peta situs di sini

Tweet