Di Universitas dan Kota Mana Jika Kuliah di Maroko?

Maroko Mizyan – Seiring berkembangnya waktu, pelajar maupun santri Indonesia yang berminat kuliah di Maroko kian bertambah. Tren positif ini semakin diperkuat dengan semakin populernya Ustadz Abdul Somad sebagai dai kondang yang menguasai ilmu agama secara menyeluruh, dan digandrungi masyarakat Indonesia secara luas. Beliau adalah lulusan Program Pascasarjana di Maroko, tepatnya di Universitas Darul Hadits.

Universitas Darul Hadits yang berlokasi di kota Rabat,
tempat Ustad Abdul Somad dulu menimba ilmu, via tourmaroko.wordpress.com

Jika di Mesir, Mahasiswa Indonesia akan dipusatkan di Universitas Al Azhar yang berpusat di kota Kairo, lantas jika di Maroko, di universitas dan kota manakah mahasiswa Indonesia berkuliah? Pada artikel kali ini, kami akan memberikan sedikit review tentang Universitas sekaligus kota tempat mahasiswa Indonesia berkuliah. Termasuk review tentang enak tidaknya kota tersebut sebagai tempat berkuliah maupun menjalani kehidupan sehari – hari. Karena faktanya mahasiswa Indonesia yang belajar di Maroko bukan hanya bertempat pada satu universitas saja namun tersebar di berbagai kota.

Sebelum penjelasan lebih jauh alangkah baiknya jika Kamu membaca terlebih dahulu Dua Tipe Perkuliahan di Maroko, sebagai gambaran dasar tentang bagaimana Universitas atau perkuliahan yang akan kami review. Dan karena dalam artikel tersebut kami kira sudah cukup mewakili tentang gambaran umum terkait perkuliahan dan universitas, selanjutnya kami akan lebih banyak mereview tentang kota tempat Univeritas -  universitas itu berada. Dan berikut ulasannya;

     1.    Kota Rabat

Kota Rabat merupakan ibukota pemerintahan Maroko. Di kota ini hampir semua instansi penting terkait pendidikan ada, terutama AMCI (Instansi yang mengurusi beasiswa dan perkuliahan Ta’lim ‘Aly). Universitas Muhammad V dan Universitas Darul Hadits juga berada di kota ini. Kota Rabat hampir selalu sibuk bagi mahasiswa Indonesia tiap tahunnya, karena di situ lah markas PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Maroko menyelenggarakan sebagian besar kegiatan – kegiatan mahasiswa Indonesia.

Terutama saat liburan musim panas tiba, seluruh mahasiswa Indonesia dari berbagai kota berkumpul di kota Rabat. Dengan adanya KBRI juga, Kamu yang tinggal di kota Rabat juga berkesempatan untuk sering menghadiri kegiatan yang dilakukan oleh KBRI, pertemuan dengan tamu kenegaraan, anggota dewan dan sebaginya. Dan itu tandanya kamu berkesempatan untuk lebih sering mencicipi masakan Indonesia yang selalu tersedia di kantor KBRI. Bagi kamu yang suka berwirausaha dengan membuat tempe maupun tahu sangat cocok tinggal di kota ini, mengingat pangsa pasar WNI sangat terbuka lebar.

      2.    Kota Cassablanca

Selain ibukota pemerintahan, Maroko juga mempunyai ibukota industri secara khusus. Kota Cassablanca adalah ibukota industri dan perekonomian bagi Maroko, berjarak satu jam dari kota Rabat. Sebagai kota megapolitan, biaya hidup di kota ini terbilang tinggi, begitu juga tingkat kriminalitasnya. Mahasiswa Indonesia yang tinggal di Cassablanca berkuliah di Universitas Hassan II (Ta’lim ‘Aly) yang terletak di Ain Chouq. Ada juga yang kuliah di Ma’had Hasssan ll (Ta’lim ‘Atiq) yang bertempat di dalam Masjid Raya Hassan ll, salah satu masjid terbesar dan termegah di dunia.

      3.    Kota Marrakesh

Satu lagi kota besar Maroko yang menjadi pusat kuliah mahasiswa Indonesia adalah kota Marrakeshn yang berjarak lima jam dari ibukota Rabat. Terkenal dengan kota turis dan pariwisata karena kota ini memiliki sejuta pesona dan keindahan. Terutama Oukaimden yang menjadi daya tarik saat musim dingin tiba dengan wahana alam bersalju. Di Marrakesh, mahasiswa Indonesia hanya kuliah di Universitas Cadi Ayyad (Ta’lim ‘Aly). Biaya hidupnya yang lumayan tinggi, harus membuatmu pintar – pintar dalam memanage keuangan. Tapi kamu juga berkesempatan untuk mencari penghasilan dengan menjadi Tour Guide karena hampir semua pelancong di Maroko pasti singgah di kota Marrakesh.

      4.    Kota Fez

Berbeda dengan kota – kota tersebut di atas, Fez merupakan kota sederhana yang kaya akan situs bersejarah. Beberapa monumen, istana dan bangunan bersejarah banyak kita temukan di sini, salah satunya adalah Universitas Qurawiyyin yang merupakan universitas tertua di dunia. Fez juga terkenal sebagai kota pelajarnya Maroko karena banyaknya ulama dan majlis ilmu yang berada di kota Fez. Maka tak heran kalau pelancong Indonesia yang singgah di Fez didominasi oleh para peziarah untuk menziarahi makam para wali dan ulama Fez yang terkenal, seperti Syekh at Tijani. Fez sangat ramah bagi kantong pelajar Indonesia karena biaya hidupnya yang murah. Tempat mereka kuliah adalah Universitas Sidi Mohammed Ben Abdillah (Ta’lim ‘Aly).

      5.    Kota Tangier

Berjarak empat jam ke arah utara dari ibukota Rabat, kota Tangier menjadi salah satu tempat favorit bernuansa eksotis, tidak dingin tidak pula panas karena letaknya yang di ujung utara benua Afrika dan berbatasan laut dengan Selat Gibraltar Benua Eropa. Meskipun terkenal pula sebagai gerbangnya pelancong dari Eropa, biaya hidup di kota ini masih tergolong murah. Beberapa objek wisata alam seperti Gua Herkules dan Multaqol Bahrain menjadi daya tarik yang memukau. Pelajar Indonesia di kota Tangier hanya berpusat di Institut Imam Nafie (Ta’lim ‘Atiq). Meskipun secara keseluruhan orang Maroko dermawan, menurut survei oleh para mahasiswa, di kota Tangier mereka menjumpai orang dermawan lebih banyak dan lebih sering. Ada yang suka memberi uang, bahan makanan, dibayarkan secara diam – diam saat makan di restoran, dan sejuta kedermawanan lainnya.

Demikianlah penjelasan tentang universitas dan kota tempat pelajar Indonesia di Maroko. Sebenarnya masih ada beberapa kota lagi yang disinggahi oleh mahasiswa Indonesia, hanya saja kami merasa cukup dengan hanya menjelaskan kota populer dan mayoritas saja. Jika terdapat hal – hal yang hendak ditanyakan, silakan tulis di kolom komentar. lalu, di kota manakah yang tertarik kamu tempati?

Baca juga informasi penting dan menarik lainnya melalui jelajah peta situs DI SINI.

Tweet