MarokoMizyan – Pernahkah Anda membayangkan bagaimana jadinya jika ada dua laut
yang saling berdampingan, namun airnya tak bisa menyatu? Bahkan rasa dan
warnanya pun berbeda? Keajaiban nyata yang biasa disebut dengan istilah Multaqol
Bahrain atau Majma’al Bahrain ini dapat Anda buktikan jika
berkunjung ke Maroko.
Di sebuah kota di bagian utara Maroko yang di sebut Tanger yang
sekaligus berbatasan laut dengan Benua Eropa, tepatnya Spanyol, Anda bisa
menjumpai keajaiban itu. Dua kubu air ini berasal dari Samudra Atlantik yang
berada di sebelah barat bertemu dengan laut Mediterania Selat Gibraltar yang
berada di timur.
Periha fenomena ini, tenyata Alquran juga mengabadikannya, lho. Sebagai
mana surat ar Rahman ayat 19-20 yang artinya; “Dia membiarkan dua lautan
mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya terdapat batas yang
tidak dilampaui masing – masing.” Bagaimana, mengagumkan, bukan?
Dilansir dari republika.co.id yang sudah disarikan dari tourguidemaroko.blogspot.com,
seorang oceanografer berkebangsaan Prancis bernama Jaques Yves Cousteau telah
mengungkap fenomena pertemuan dua laut yang tak bercampur ini. Ia meneliti dan
mengungkap fakta memukau, bagaiman bisa air samudra Atlantik dan air Laut
Mediterania ini tak bisa bercampur.
Penelitian dimulai dengan melakukan eksplorasi di bawah laut. Ia menemukan
kumpulan mata air tawar yang berasal dari Laut Mediterania tidak bercampur
bercampur bersama air asin yang berasal dari Samudra Atlantik. “seolah – olah ada
dinding yang membatasi kedua air itu.” Ujar Costeau
Ia pun terus berusaha dengan mempelajari ilmu kelautan untuk
memecah misteri tentang fenomena ganjil ini, namun tak pernah membuahkan hasil.
Lantas ia menceritakan fenomena ini kepada seorang profesor muslim. Terkejutlah
Costeau manakala sang profesor menceritakan bahwa fenomena menakjubkan ini
telah dijelaskan oleh Alquran 14 abad silam.
“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu.
Antara keduanya terdapat batas yang tidak dilampaui masing – masing.” QS Ar Rahman: 19-20)
“Dan Dialah (Allah) yang membiarkan dua laut mengalir
(berdampingan), yang satu tawar dan segar dan yang lainnya asin. Dia jadikan
antara keduanya dinsing dan batas yang tidak tembus.” (QS Al Furqon: 53)
Terpesonalah Costeau mendengar ayat – ayat Alquran itu. Kekagumannya
terhadap ayat suci Alquran itu melebihi kekagumannya akan pemandangan dalam
laut yang pernah ia saksaikan. Menurutnya, mustahil jika Alquran, kitab suci
umat Islam itu disusun oleh Muhammad SAW. Sebab pada zaman itu tentu belum ada
peralatan selam canggih untuk mencapai lokasi terpencil yang jauh ke dalam
samudra.
Costeau pun dikabarkan masuk Islam diam – diam karena kekagumannya
pada Alquran yang berhasil mengungkap fenomena ini. Ia meninggal pada Rabu, 25
Juni 1997. Sayangnya, dengan kerahasiaan islamnya membuat banyak orang
terdekatnya yang tidak mengetahui. Walhasil Ia dikabarkan dimakamkan di
Katedral Notre Dame Paris.
Malalui jalur darat, fenomena ini bisa Anda saksikan di daerah yang
disebut Cap Spartel, sekitar 14 KM dari pusat kota Tanger. Anda juga
bisa menyaksikannya secara langsung melalui jalur laut saat menyebrang ke
Spanyol menggunakan kapal feri. Namun karena titik pertemuannya yang selalu bergeser,
jadi keberuntunganlah yang akan membawa Anda menyaksikannya secara langsung.
Jika Anda tertarik untuk mengunjungi tempat ini, beserta tempat
wisata menarik lainnya di Maroko, silakan hubungi kami via WA (+212644501903).
Untuk informasi penting dan menarik lainnya, temukan semuanya melalui jelajah
peta situs di sini
0 Response to "Multaqol Bahrain, Fenomena Pertemuan Dua Laut Yang Tidak Menyatu di Maroko "
Post a Comment