Maroko
Mizyan – Salah satu
tantangan dan pantangan paling besar yang dihadapi oleh seorang pelajar
adalah ketersediaan biaya dalam memenuhi kebutuhan pendidikan
serta kebutuhan lainnya. Banyak di antara mereka yang mempunyai potensi secara
akademik namun terkendala secara materi. Lebih – lebih jika kuliah di luar
negeri, orang tentu akan berfikir panjang dalam menimbang keputusan
meskipun dari segi keuntungannya juga besar.
Uang 200 Dirham, merupakan uang pecahan tertinggi mata uang Maroko, dokumen Maroko Mizyan. |
Maroko mulai menjadi
salah satu negara favorit sebagai tujuan belajar dan kuliah, namun belum banyak
yang tahu bagaimana kondisi dan suasana kehidupan di Maroko. Banyak yang
kemudian mengira bahwa biaya hidup di Maroko pasti sangat tinggi mengingat
negara ini berbatasan langsung dengan Eropa, namun banyak pula yang beranggapan
sebaliknya karena Maroko merupakan negara di benua Afrika.
Maka dari itu, kami
akan mencoba memberikan gambaran bagaimana suasana serta biaya hidup di Maroko bagi
mahasiswa Indonesia. Namun sebelum itu, baca dulu Dua Tipe Perkuliahan diMaroko. Karena dalam artikel tersebut memuat informasi penting terkait
perincian biaya hidup di antara mahasiswa Indonesia di Maroko, termasuk jumlah
beasiswa yang akan didapat dari pemerintah Kerajaan Maroko.
Sewa Rumah,
Tagihan Listrik dan Air
Rumah merupakan
kebutuhan premier manusia yang tak mungkin terpisahkan. Mahasiswa Indonesia
yang belajar di perkuliahan Ta’lim ‘Atiq mayoritas menyewa rumah dengan harga
yang bervariasi, tergantung letak kota, kondisi dan ukuran rumah. Rumah yang
disewa adalah flat yang berupa bangunan bertingkat, dibangun secara berderet –
deret yang terdiri dari ruang tengah, kamar, dapur dan kamar mandi.
Satu rumah biasanya
dihuni oleh lima sampai sepuluh orang dengan biaya sewa rata – rata 1500 sampai
2000 perbulan. Untuk tagihan listrik dan air
ada yang dibebankan pada penghuni , ada juga yang ditanggung oleh
pemilik rumah. Biasanya tiap penghuni rumah iuran sebanyak 250 sampai 400 untuk
rumah beserta kelengkapannya, termasuk wifi.
Sebenarnya pelajar
Ta’lim ‘Aly juga bisa tinggal di Hay Dauli, sebuah asrama yang dihuni
oleh banyak pelajar asing maupun pelajar Maroko. Biaya sewa asrama hanya
sekitar 700 dirham pertahun. Sedangkan pelajar Ta’lim ‘Atiq, mereka telah
disediakan tempat tingggal khusus berupa flat maupun asrama dengan segala
fasilitasnya tanpa membayar sepeserpun.
Biaya
Makan dan Konsumsi
Makanan pokok orang
Maroko adalah roti. Meski demikian, mahasiswa Indonesia tetap tidak bisa
terlepas dari nasi sebagai makanan utama. Harga sembako di Maroko cenderung
lebih mahal dibanding Indonsia. Seperti beras yang harganya 50% lebih tinggi,
sedangkan sembako lain seperti minyak, gula, daging ayam, sapi dan ikan tidak
terpaut terlalu jauh. Hanya bekisar 20%, bahkan terkadang lebih murah.
Sedangkan untuk buah
dan sayur harganya relatif sama dengan di Indonesia, meski di kota besar
seperti Marrakesh dan Casablanca harganya sedikit lebih mahal dibandingkan kota
lainnya. Bahkan ketika musim tertentu, harga buah – buahan di Maroko sangat
murah. Seperti anggur yang dibandingkan di Indonesia lebih murah 300%,
Strawberry, jeruk, apel, cerry dan lain – lain.
Mahasiswa Indonesia
biasanya hanya satu kali masak untuk makan malam saja dengan iuran sebesar 100
sampai 150 dirham. Iuran itu termasuk pembelian bahan makanan, perlengkapan
dapur, gaz, dan sebagainya. Sedangkan untuk selain makan malam, biasanya mereka
membeli roti, miloui, croissant, dan sejenisnya, atau masak mie instan
Indomie. Ketika masih ada kelebihan makanan juga bisa untuk menghemat
pengeluaran. Anggap saja alokasi biaya selain untuk makan malam sebesar 5
sampai 15 dirham.
Untuk mahasiswa
perkuliahan Ta’lim ‘Atiq yang ditempatkan di asrama, mereka sudah disediakan
makanan dari asrama tiga kali sehari. Hanya saja menu utamanya hanya berupa
roti. Adapun mahasiswa yang ditempatkan di flat, mereka masak satu kali untuk
makan malam dengan bahan – bahan yang sudah disediakan dari kampus, termasuk
sembako, beras, minyak, dan gaz. Sedangkan
selain makan malam, biasanya mereka membeli roti, memasak mie instan, atau ikut
makan di asrama kampus.
Transportasi
Alat transportasi
utama di Maroko adalah taksi yang hampir ada di seluruh kota. Ongkosnya memang
mahal karena terikat jarak, tapi ketika dikendarai bersama (maksimal 3 orang) maka
ongkosnya bisa ditanggung bersama pula. Alternatif lain selain taksi adalah bus
dalam kota dengan ongkos 3 sampai 5 dirham perorang sekali jalan. Besaran ongkos
bus memang tidak bergantung pada jarak, namun sayangnya tidak semua rute dapat
ditempuh melalui bus. Bagi mahasiswa yang kampusnya dekat, jalan kaki menjadi
kebiasaan. Sedangkan bagi yang kampusnya jauh, maka harus naik taksi, bus, atau
bersepeda.
Demikianlah Gambaran
dan Perincian Biaya Hidup Kuliah di Maroko. Jika ditarik kesimpulan,
kebutuhan hidup akan berbeda tergantung kota, perkuliahan dan kondisi
mahasiswa. Sebaiknya baca juga Kota dan Universitas di Maroko untuk
mengetahui lebih jelasnya.
Adapun keperluan
kuliah, di Maroko telah menggratiskan mahasiswanya 100%, kecuali biaya buku dan
kitab. Sedangkan kebutuhan lain, setiap orang berbeda – beda tergantung gaya
hidup dan keputusan masing – masing. Jadi, sudah bisa dibayangkan, bukan,
bagaimana biaya hidup kuliah di Maroko? Jika masih ada yang ditanyakan, silakan
tulis di kolom komentar.
Baca juga informasi
penting dan menarik lainnya melalui jelajah peta situs DI SINI.
kuliah di maroko jalur mandiri bisa apa engga ?
ReplyDeleteBuat mahasiswa indo rata2
ReplyDeletekiriman perbulan berapa?