Update Info Penting Via Facebook!

7 Alasan Mengapa Kuliah di Maroko


Maroko dianggap sebagai salah satu negara yang cocok untuk memperdalam ilmu agama. Tak heran jika para pelajar dari berbagai negara menjadikan maroko sebagai rujukan dalam
meraih cita-cita menjadi ulama sebagai pewaris para nabi. Ini semua tentu tak terlepas dari sejarah masa lalu Maroko yang menjadi bagian dari kejayaan Andalusia sebagai kiblatnya ilmu dan peradaban. Keberadaan Universitas Qurawiyyin sebagai universitas islam tertua di dunia bisa dijadikan saksi, betapa besar kedudukan keilmuan islam di negeri yang dijuluki “Negeri Matahari Terbenam” ini.
Universitas Qurawiyyin Fez sebagai universitas
 islam tertua di dunia, via aa.com.tr
Tidak hanya itu, Maroko ternyata juga menyimpan berbagai alasan mengapa Ia layak untuk dijadikan sebagai tempat yang lebih dari sekedar mendalami ilmu Islam. Berikut 7 alasan mengapa Kamu harus kuliah di Maroko;

     1.    Faktor Keamanan
Sebetapa hebat guru mengajar, seberapa bagus buku yang dibaca, ketika ruang belajar tidak nyaman, tanpa atap , tak terlindung dari terik dan hujan tentu proses belajar tidak akan maksimal. Demikianlah kira-kira gambaran jika negara tempat belajar sedang tidak aman, penuh kerusuhan dan gejolak politik kekuasaan. Berbeda dengan negara-negara Timur Tengah lainnya seperti Mesir, Lebanon, Suriyah dan lainnya, Maroko cenderung lebih aman dan nyaman untuk para pelajar. Di Maroko angka kriminalitasnya rendah dan penduduknya sangat mencintai serta menghormati para pelajar. Apalagi Maroko punya sejarah indah bersama pemerintah Indonesia yang juga sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia, tentu mereka akan sangat menghormati pelajar dari Indonesia.

     2.    Kuliah Tiga Tahun
Lulus kuliah lebih cepat, kemudian memilih melanjutkan studi, berkarir, atau menikah lebih awal tentu akan sangat menarik. Ini yang bisa kamu dapat jika kuliah di Maroko. Tidak seperti di Indonesia yang waktu normal program sarjana empat tahun, atau di Mesir yang juga empat tahun beserta program persiapan bahasa selama satu sampai dua tahun, masa normal program sarjana di Maroko hanya tiga tahun. Di Maroko tidak ada sistem KKN (Kuliah Kerja Nyata). Perincian program sarjana sendiri terdiri dari enam semester (3 tahun), empat semester pertama untuk mendapatkan Ijazah Diploma, sedangkan dua semester berikutnya untuk menyempurnakan program sarjana dengan Ijazah S1.

      3.    Belajar Madzhab Maliki dan Qiraah Warsy
Akan selalu ada hal baru di bumi yang baru kita pijak. Termasuk dalam hal tata cara beribadah. Maroko sebagai negara Islam bermadzhab resmi Maliki memiliki memiliki praktik ibadah yang jelas berbeda dengan orang Indonesia yang mayoritas bermadzhab Syafii. Mulai dari tata cara berwudhu, penggunaan air, sholat, bahkan di setiap masjid disediakan batu kecil untuk bertayamum serta banyak yang memelihara anjing. Bagi yang belum paham, melihat yang demikian itu tentu akan memberikan prespretif yang negatif atau bahkan menimbulkan vonis sesat. Padahal ini justru akan menambah khazanah keilmuan sehingga dapat juga diamalkan ketika sedang dalam keadaan mendesak. Sekaligus dapat menjadi pelajaran dan ujian bagi kita untuk bersikap toleran dan respeck terhadap amaliyah yang berbeda dengan kita. Dalam hal bacaan Alquran, Maroko juga menggunakan bacaan Imam Warsy. Sehingga kemampuan dan pengetahuan kita yang biasa dengan bacaan Imam Hafs semakin bertambah kaya.

     4.    Belajar Sejarah Islam
Sebagai negara Islam yang dulu juga di bawah kekuasaan Umat Islam, tentu Maroko menyimpan aneka peninggalan sejarah Islam yang amat berharga. Selain kota Fez dan Marrakech yang dulu sebagai pusat dinasti-dinasti Islam independen, kota Tangier sebagai pintu gerbang masuknya Islam di Eropa juga menarik untuk dikaji. Beberapa peninggalan sejarah seperti istana kerajaan, masjid, perpustakaan, manuskrip, dan bangunan penting dapat kita jumpai di banyak titik. Jadi, selain belajar sejarah dari buku kita juga bisa langsung menyaksikan bukti sejarah secara langsung.
      5.    Gudangnya Tarekat Sufi
Maroko terkenal dengan gudangnya tarekat sufi. Aliran tarekat popular seperti Tijaniyah dan Syadziliyah merupakan contoh tarekat yang lahir dari bumi maghrib ini. Ribuan zawiyah-sebutan untuk markas tarekat sufi- menjamur di berbagai titik hamper di seluruh kota sebagai tempat pertemuan untuk berdoa, melantunkan sholawat, dan memperkaya spiritualitas. Hampir semua kalangan penduduk Maroko menganut salah satu alirat tarekat sufi. Bahkan pihak kerajaan telah menjadikan ajaran dan majlis sufi sebagai solusi untuk mengatasi problem ekstrimisme dalam beragama. Pernyataan ini dilontarkan langsung oleh Raja Muhammad Vl dalam konferensi nasional bersama majlis-majlis sufi di istana kerajaan, sebagaimana dilansir dari harian Maroko, Aafaq (9/11/2008).

6.    Merasakan Atmosfer Eropa
Karena lokasinya berada di ujung utara Benua Afrika yang berdekatan dengan Benua Eropa, Maroko sedikit banyak telah terpengaruh dengan budaya Eropa, lebih-lebih Maroko merupakan bekas jajahan Perancis. Pengaruh ini bisa dilihat dari berbagai aspek seperti bangunan, mode berpakaian, dan gaya hidup. Meskipun kebudayaan seperti ini butuh filterisasi terlebih dahulu untuk dapat kita terima. Dan oleh karena Bahasa Prancis menjadi salah satu bahasa resmi negara, kesempatan untuk menguasainya juga terbuka luas. Kita bisa tidak hanya sekedar belajar Bahasa Prancis tapi juga mendapat dukungan penuh dari lingkungan sekitar.

      7.    Maroko Surga Wisata
Kota Ifrane dengan gaya arsitektur Eropa pada sebagian besar
bangunannya saat musim dingin tiba, via imgur.com
Tak dipungkiri, Maroko merupakan negara yang selalu ramai oleh turis asing untuk berwisata. Tidak hanya wisata sejarah dan religi, Maroko juga menawarkan banyak destinasi alam yang sangat menarik. Apalagi Maroko merupakan negara empat musim. Kita bisa menikmati sensasi berwisata di daerah padang pasir ala daratan Arab di Gurun Sahara sekaligus merasakan atmosfer musim dingin ala Eropa dengan bermain salju.
Pada dasarnya kuliah merupakan bagian dari hidup yang tak hanya melulu memforsir diri pada apa yang dipelajari di bangku kuliah semata, tapi juga butuh pengetahuan dan pengalaman lain yang bisa jadi mempunyai kedudukn yang lebih penting di kemudian hari. Dan demikianlah tujuh alasan mengapa Maroko layak untuk dijadikan tempat kuliah. Semoga bisa menjadikan pertimbangan bagi Kamu yang masih ragu. Jika ada pertanyaan seputar Maroko yang ingin ditanyakan, silakan utarakan di kolom komentar. Merci beaucoup.

Baca informasi penting dan menarik lainnya melalui jelajah peta situs di sini

5 Responses to "7 Alasan Mengapa Kuliah di Maroko"

  1. bagaimana cara mendapatkan LOA untuk kuliah S2 di univ Qurawiyyin?

    ReplyDelete
  2. Bahasa resmi nya,Perancis? Klo di kuliahannya Perancis juga min?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di perkuliahan tetap memakai bahasa Arab sebagai pengantar

      Delete