Maroko
Mizyan – Menunaikan rukun Islam
yang ke lima, bisa ziarah di Makam Rasulullah Shallalhu Alaihi Wasallam dan
berdo’a di Baitullah tentu menjadi cita – cita setiap muslim. Segala upaya
dilakukan untuk bisa menunaikan ibadah Haji. Namun karena banyaknya peminat
dari berbagai daerah di Indonsia, maka setidaknya butuh waktu sekitar sepuluh
tahun untuk bisa berangkat haji setelah mendaftar. Apalagi Indonesia menjadi
negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia.
Namun, naik haji
bisa dilakukan tanpa melakukan penantian panjang hingga bertahun – tahun,
bahkan saat posisi kamu masih sebagai mahasiswa. Apakah benar - benar bisa? Jawabannya
adalah sangat bisa.
TEMUS (Tenaga Musiman) Haji, adalah istilah yang
digunakan untuk warga Indonesia yang berkhidmah dalam pelaksanaan dan kelancaran
jamaah haji dari Indonesia. Sebagai mana diketahui, Muslim Indonesia adalah
yang tebanyak di dunia, begitu juga jemaah haji yang mencapai ratusan ribu per
tahun. Sehingga dibutuhkan banyak tenaga untuk membantu kelancaran dalam proses
ibadah haji.
Oleh karena itu PPIH
(Panitia Pelaksana Ibadah Haji) yang dikoordinatori oleh KJRI Jeddah atas
kerjasama dengan Kementerian Agama RI menjaring beberapa WNI untuk menjadi
bagian dari TEMUS yang akan bertugas pada bagian sekretariat, petugas lapangan,
mengemudi, teknisi, mekanik dan kebersihan. Sekitar 50% petugas TEMUS adalah
WNI yang telah menetap di Saudi Arabia, bisa mahasiswa ataupun pekerja yang
telah mempunyai iqamah (semacam KTP). Sedangkan selebihnya diambilkan
dari mahasiswa Indonesia yang belajar di negeri Timur Tengah lain seperti
Mesir, Sudan, Lebanon, Maroko, Tunisia dan lain – lain.
Pada umumnya, setiap
negara Timur Tengah mendapatkan jatah untuk mengirimkan mahasiswa Indonesia
sebagai temus. Biasanya KBRI setempat yang mendapat limpahan tanggung jawab
dalam penyeleksian temus. Hanya saja jatah setiap negara berbeda tergantung
sedikit banyaknya mahasiswa Indonesia yang belajar di sana. Misalkan Mesir yang
mana mahasiswa Indonesia berjumlah ribuan tentu akan mendapatkan jatah temus
lebih banyak dibanding Maroko yang hanya ratusan.
Dalam seleksi penentuan
calon Temus, setiap KBRI mempunyai kebijakan yang berbeda – beda di setiap
negaranya terkait persyaratan dan pencalonan. Selain kelengkapan berkas, biasanya
seleksi juga dilakukan dalam bentuk wawancara. Bagi yang lolos seleksi, temus
akan diberangkatkan ke tanah suci secara gratis, beserta tiket pulang tentunya.
Keuntungan
apa yang didapatkan dengan menjadi TEMUS? Selain menjadi Khodim bagi tamu Allah Subhanahu
Wa Ta’ala, Temus tentu akan mendapatkan pengalaman berharga dan bisa
menjalin hubungan baik dengan orang – orang baru dari berbagai daerah di tanah
air, bertemu dengan tokoh penting atau bahkan keluarga yang juga tengah
menunaikan ibadah Haji dari tanah air.
Pada saat menjadi
temus, kita juga bisa sekaligus menunaikan ibadah haji kita sendiri, tanpa
harus menabung atau daftar dan menunggu antrian bertahun – tahun dari
Indonesia. Dan satu hal yang tak kalah menguntungkan adalah kita juga
mendapatkan gaji besar, karena posisi temus adalah sebagai pekerja yang digaji.
Jadi bagaimana,
tertarik kuliah di Timur Tengah, kemudian mendaftar TEMUS untuk menunaikan
ibadah Haji gratis dan mendapatkan gaji? Baca Kumpula Informasi Beasiswa Timur Tengah DI SINI
baca juga informasi penting dan menarik lainnya melalui jelajah peta situs DI SINI
baca juga informasi penting dan menarik lainnya melalui jelajah peta situs DI SINI
0 Response to "Kuliah di Timur Tengah, Naik Haji Gratis dan Digaji, Mau?"
Post a Comment