Update Info Penting Via Facebook!

Ngerinya Ujian Nasional di Kampus Ta’lim ‘Atiq Maroko


Maroko Mizyan – Ujian Nasional merupakan salah satu momok paling mengerikan bagi pelajar sekolah manapun. Kekhawatiran untuk tidak lulus, tidak bisa melanjutkan studi pada jenjang yang lebih tinggi, hingga tekanan moral dari keluarga dan lingkungan seringkali menghantui.
Ilustrasi Ujian Nasional, via kaskus.co.id

Untungnya kekhawatiran itu akan berakhir ketika seorang siswa telah menyelesaikan jenjang pendidikan SMA. Karena Ujian Nasional hanya berlaku bagi setiap kelas akhir untuk jenjang pendidikan dasar seperti SD sederajat, SMP sederajat serta SMA sederajat.

Namun apa jadinya jika selepas lulus SMA, seorang pelajar masih harus menanggung beban Ujian Nasional pada jenjang Perkuliahan? Tentu sangat menjengkelkan. Di usia perkuliahan yang seharusnya sudah ‘bebas’ dalam menentukan setiap langkah, ‘bebas’ dari tekanan – tekanan peraturan pendidikan, justru masih harus mengikuti berbagai aturan yang menekan dengan mengikuti Ujian Nasional.

Dan inilah yang terjadi pada jenjang perkuliahan atau Nihai di Ta’lim ‘Atiq Maroko. Belum tahu apa itu Ta’lim ‘Atiq? Baca dulu Dua Tipe Perkuliahan di Maroko. Ujian Nasional atau Imtihan Wathony menjadi syarat kelulusan di samping skripsi.

Berbeda dengan sistem Unjian Nasional yang ada di Indonesia yang hanya menyertakan beberapa materi pelajaran saja, Imtihan Wathony di kampus Ta’lim ‘Atiq Maroko menyertakan seluruh materi pelajarannya tanpa terkecuali. Jadi bisa dibayangkan bukan, betapa besar tekanan yang dihadapi oleh pelajar Ta’lim ‘Atiq.

Materi ujian seperti Tafsir,Hadits, Fiqh, Ushul Fiqh, Qowaid Fiqh, Maqoshid Syar’iyyah dan lain – lain diujikan hanya dalam waktu empat hari tanpa jeda. Inilah puncak masa – masa sulit yang harus dihadapi oleh pelajar Ta’lim ‘Atiq, terutama bagi pelajar asing seperti Indonesia. Dan tidak hanya pelajar asing, pelajar Maroko pun yang terkenal dengan tahan banting pun merasakan hal yang sama.

Tipe soalnya bukan berupa pilihan ganda, namun isian yang membutuhkan penjelasan dan penjabaran secara terperinci. Jumlah soalnya pun rata – rata hanya empat atau lima biji, bahkan ada yang hanya satu soal dengan jawaban murni berupa Insya’ yang membutuhkan penguasaan materi secara mendalam dan menyeluruh.

Untuk bisa lulus Imtihan Wathony ini, standar nilai yang harus dicapai adalah 10 dari total skala nilai 20, atau 50%. Apabila nilai yang didapat 9, maka harus mengikuti Imtihan Istidroky atau ujian remidial. Dan jika nilainya kurang dari 9 maka dinyatakan tidak lulus dan otomatis harus mengulang jenjang kelas akhir tahun berikutnya.

Demikianlah penjelasan tentang Ngerinya Ujian Nasional di Kampus Ta’lim ‘Atiq Maroko. Jika ingin mencoba sensasinya kuliah di Ta’lim ‘Atiq, silakan baca Beasiswa S1 di Maroko. Apabila ada hal yang ngin ditanyakan, tuliskan saja di kolom komentar di bawah ini. Semoga bermanfaat.

Baca juga informasi penting dan menarik lainnya melalui jelajah peta situs DI SINI.


0 Response to "Ngerinya Ujian Nasional di Kampus Ta’lim ‘Atiq Maroko"

Post a Comment